Terlahir diriku dengan membawa harapan di dunia yang sudah runyam ini
Awan-awan menjelang petang bergerak begitu syahdu
Ku harus hidup seperti itu, mereka bilang
Suara-suara di kepalaku saling berdesakan
Membawa cerita yang ingin diungkapkan
Namun mereka bilang aku harus tetap diam
Begitulah hidup sebagai perempuan adanya
Semakin diriku menua, suara ini tak kunjung bertemu dengan kesunyiannya
Namun justru ia semakin lantang menggema hingga ke seluruh sel tubuhku
Dunia yang kukenal runyam semakin bertambah runyam
Haruskah suara-suara ini kubiarkan kontras dengan dunia ini?
Perempuan, langkah-langkah mereka kian berderap-derap
Namun tarikan tangan pembungkam juga kian kuat dan kencang
Bagaimana mau berjalan bila berlari sekejap sudah langsung ditarik menuju ruang sempit?
Begitulah hidup sebagai perempuan adanya, mereka bilang
Ruang sempit ini kini semakin sesak dan riuh oleh para perempuan yang dikurung
Dikurung oleh kenyataan bahwa perempuan hanya bisa berdikari bila duduk manis dalam sebuah ruang sempit
Hanya mampu bernafas bila sanggup melayani para pembungkam yang ingin terus membuat kepala perempuan tertunduk
Begitulah hidup sebagai perempuan adanya, mereka bilang
Oh sungguh memuakkan sekali hidup sebagai perempuan