Hanya perlu satu tangan untuk mengukir luka yang terpendam
Lantas, apa yang menghalangiku untuk kembali berkelana?
Pada suatu malam kala meteor saling berjatuhan,
Sang pengecut ini justru tenggelam dalam riangnya dunia yang nikmatnya hanya sesaat
Daripada mengepak tasnya untuk kembali berkelana?
Segala kesedihan yang telah berderai derai
Manusia manusia yang terus melintas
Hari hari cerah dan gelap yang silih berganti
Sudahkah cukup itu semua untuk membuatku kembali berkelana?
Perasaan tak berdaya, ketakutan, namun tak bisa menangis atau menjerit
Di hari berangin yang terasa tanggung ini,
Kukobarkan api ku yang sepercik ini dan kulangkahkan kakiku untuk kembali berkelana
Semoga kalian berkenan berjumpa denganku