Pertemuan sekali tentu tidak akan cukup untuk menerjemahkan seluruh kesakitan yang ditanggung pundakmu
Menenggelamkan dirimu ke dalam sajak sajak penuh luka
Dalam kisahmu, tangis bukanlah bagian dari cerita
Terpajang dirimu berdansa bersama malam yang menggulita
Torehan lukamu itu kau sematkan bersama angin malam yang kian membara
Pernahkah sekalipun terbetik dalam benakmu hadirnya diriku yang sepintas?
Kurasa tidak, aku adalah bagian ceritamu yang hanya sebatas helaan nafas
Tapi sialnya, benang-benang hidupmu masih tertinggal padaku
Sudikah dirimu kujahitkan kembali benang-benang ini?
Agar gulitamu lekas-lekas merentangkan sayapnya untuk pergi
Dan aku bisa kembali tentram dengan pelitaku sendiri